Kominfo Gandeng Empat PT di Jawa Tengah, Siapkan Talenta Digital Indonesia Masuki Revolusi Industri 4.0
Kementerian Kominfo bersama Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Kristen Satya Wacana dan Politeknik Negeri Semarang, menyelenggarakan pelatihan untuk 144 lulusan SMK dan 480 lulusan perguruan tinggi.
Semarang, Kominfo - Salah satu perubahan besar dalam revolusi 4.0 di bidang teknologi informasi dan komunikasi adalah transformasi dengan kehadiran perangkat dan keahlian big data, internet of things, artificial intelligence, machine learning, cloud computing dan beragam teknologi interaktif terbaru.
Presiden Joko Widodo memiliki visi yang jelas dalam mengarahkan ekonomi Indonesia ke era digital baru. Salah satu fokus pembangunan nasional Indonesia tahun 2019 adalah peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, termasuk di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Melalui Program Digital Talent Scholarship tahun 2019, pemerintah memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia.
Bidang pelatihan meliputi Cybersecurity, Cloud Computing, Big Data, Artificial Intelligence, Internet of Things, Machine Learning, Digital Skills, IT Essentials, Android, dan Programming Essentials in Python. Selain itu peserta juga dibekali softskill dan hardskill untuk menghadapi tantangan Revousi Industri 4.0.
“Sasaran Program DTS 2019 untuk membekali kompetensi 25.000 orang lulusan SMK, D3/D4, S1, Aparatur Sipil Negara (ASN), guru TIK SMA atau setara serta penyandang disabilitas. Selain itu, memberikan sertifikat dari Global Technology Company dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
Latih 624 Calon Talenta Digital Jawa Tengah
Pelatihan untuk membekali talenta digital ini merupakan bagian dari Program Digital Talent Scholarship tahun 2019. Program itu ditujukan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia Indonesia agar berdaya saing dan mampu memenuhi kebutuhan Industri 4.0.
“Program DTS 2019 melibatkan 30 universitas dan 23 politeknik di Indonesia ini diharapkan mampu mengurangi angka pengangguran dengan memberikan kemampuan siap pakai bagi lulusan S1, D3, SMK. Selain itu ditaregtkan bisa memenuhi kebutuhan tenaga terampil di bidang teknologi bagi lapangan pekerjaan yang membutuhkan,” jelas Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Doddy Setiadi, dalam Kuliah Umum “Digitalisasi dan Pengembangan SDM” dalam Pembukaan Regional Digital Talent Scholarship di Gedung Prof. Soedarto, S.H., Universitas Diponegoro.
Bersama Departemen Teknik Komputer dan Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Kementerian Kominfo menggelar Fresh Graduate Academy. Program beasiswa pelatihan untuk lulusan perguruan tinggi ini akan berlangsung selama 2 bulan.
Di Universitas Diponegoro, pelatihan itu diikuti oleh 230 orang dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah. Dengan rincian 30 orang peserta bidang pelatihan Cybersecurity, Big Data Analytics diikuti 150 orang dan Cloud Computing diikuti 50 orang.
Di Universitas Negeri Sebelas Maret, pelatihan diikuti 50 orang peserta untuk bidang Cybersecurity, 50 orang peserta Big Data Analytics, 50 orang peserta Cloud Computing dan Internet of Things diikuti 51 orang.
Adapun di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), pelatihan bidang Machine Learning diikuti oleh 49 orang peserta.
Sementara, untuk membekali lulusan SMK bidang TIK dengan kemampuan digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Politeknik Negeri Semarang memberikan beasiswa pelatihan Vocational Graduate School Academy (VSGA).
Program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan lulusan SMK di Polines kegiatan itu diikuti oleh 144 orang lulusan SMK dengan rinician 69 orang peserta Junior Network Administrator, 50 orang peserta Junior Web Developer, dan 25 peserta Junior Mobile Programmer.
“Saya ucapkan selamat kepada seluruh saudara/i talenta digital muda Indonesia yang ada di ruangan ini dan telah berhasil melalui proses seleksi serta dinyatakan lolos menjadi Peserta Pelatihan Program Fresh Graduate Academy dan Vocational School Graduate Academy di Digital Talent Scholarship 2019,” tutur Doddy Setiadi.
Dukungan 4 Perguruan Tinggi
Program Digital Talent Scholarship ditargetkan untuk meningkatnya standar kompetensi talenta digital Indonesia dengan 4 (empat) program akademi yaitu Fresh Graduate Academy (FGA), Coding Teacher Academy (CTA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan Online Academy (OA).
Di Jawa Tengah, pelaksanaan Program Digital Talent Scholarship 2019 bekerja sama dengan empat mitra perguruan tinggi, antara lain: Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Sebelas Maret, Universitas Kristen Satya Wacana dan Politeknik Negeri Semarang.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Ir. M. Agung Wibowo, MSc PhD mengapresiasi penyelenggaraan Fresh Graduate Academy. “Karena bangsa Indonesia butuh SDM yang bagus. Kita buktikan untuk bisa menjadi profesional digital yang nantinya sangat dibutuhkan di zaman disruptif ini,” jelasnya.
Laporan World Economic Forum 2018 menempatkan Indonesia pada peringkat 80 dari 137 negara dalam aspek kesiapan teknologi. Sementara dari aspek efisiensi pasar kerja, posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 137 negara. Kondisi itu membutuhkan kolaborasi semua pihak untuk mendorong dan mengembangkan sumberdaya untuk memasuki revolusi industri 4.0.
Pemerintah menargetkan, Program DTS 2019 dapat menjadi solusi untuk menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia agar lebih siap dalam memasuki Revolusi Industri 4.0.
Pembukaan Regional DTS 2019 di Semarang juga diisi dengan Kuliah Umum Wawasan Kebangsaan dan Pancasila yang disampaikan Kasubdit Kontra Propaganda, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Sujatmiko.
Acara itu juga dihadiri oleh Wakil Direktur bidang Perencanaan dan Kerjasama Politeknik Negeri Semarang, Drs. Budi Prasetya, M.Si, Kaprodi D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret, Hartatik, S.Si, M.Si, Mitra Program DTS 2019 Universitas Kristen Satya, George Nicholas, S.Pd.,M.IKom, Mitra Program DTS 2019 Politeknik Negeri Semarang, Dr. Amin Suharjono, ST. MT.
Sementara dari Kementerian Kominfo hadir Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Literasi dan Profesi SDM, Badan Litbang SDM, Hedi M. Idris, Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Kominfo Jogjakarta Zulkurnain serta Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Semarang Joni Adrian.
Komentar
-
komentar facebook sedang dipersiapkan