Yayasan Cipta Adakan Pertemuan Evaluasi Program Kemitraan Pendampingan Teknis dan Advokasi Percepatan Penurunan Stunting Rohul

Doposting Oleh : Admin Web | Tanggal Posting :09 Oktober 2023 | Dudah Dilihat : 60 Kali Dilihat

ROKAN HULU - Penilaian kinerja penurunan stunting merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan Untuk mengevaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan 8 (delapan) aksi konvergensi penurunan stunting dengan menggunakan instrumen penilaian berdasarkan indikator dan periode waktu yang ditetapkan, oleh karena itu Yayasan Cipta Karya dan Tanoto Foundation mengadakan Pertemuan Evaluasi program kemitraan pendampingan teknis dan Advokasi percepatan penurunan stunting di Aula Bappeda Rohul, Jumat (06/10/2023)

Turut mengikuti kegiatan, kepala DKPPKB Rohul Drg. Leni Sumbari, District Manager Yayasan Cipta Nur Azizah dan Team Leader Wihdaturrahmah , District Officer Yayasan Cipta Rahmad Ramadhan, beserta seluruh Perwakilan OPD Tim Percepatan Penurunan Stunting Rohul.

Leni Sumbari mengatakan di pertemuan kali ini Akan dilakukan evaluasi mengenai segala kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka penurunan stunting di Kabupaten Rokan Hulu.

"Sejak awal tahun 2023 telah dilakukan berbagai kegiatan pendampingan mulai dari audiensi dengan Pemkab Rohul, lokakarya penguatan kapasitas lintas sektor dalam konvergensi kemudian lokakarya implementasi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP), lokakarya identifikasi tokoh kunci, lokakarya pengembangan kurikulum, lokakarya Pra Rembuk Stunting dan Workshop penyusunan modul pelatihan KPP serta Rembuk stunting" jelasnya.

Kemudian, Leni Menambahkan untuk Output dari kegiatan tersebut telah dibuat komitmen dan kesepahaman dalam pelaksanaan program pendampingan, tersedianya rekapan capaian implementasi dan potensi kemitraan dalam 8 aksi konvergensi.

"Salah satu capaian yang telah dicapai dalam aksi ataupun implementasi dokumen DKPP diantaranya terpilihnya tokoh agama sebagai tokoh kunci, terbentuknya tim penyusunan modul KPP dan telah disepakatinya rencana tindak lanjut penguatan kapasitas bagi toko kunci tersebut"terangnya.

Dan dari 12 kabupaten/kota di Riau, lanjut Leni, Rokan hulu merupakan satu satunya kabupaten yang mempunyai Modul Kurikulum KPP.

Kemudian, District Manager Yayasan Cipta Nur Azizah meyebutkan pelaksanaan program kemitraan pendampingan teknis dan advokasi untuk skpp dan 8 aksi konvergensi bersama pemerintah daerah telah dilakukan oleh Yayasan Cipta di 7 (Tujuh) kabupaten kota di Indonesia salah satunya di Kabupaten Rokan Hulu guna memberikan kontribusi dalam upaya percepatan penurunan stunting.

"Hal ini berdasarkan Perpres nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di mana Rokan Hulu harus mencapai target prevalensi stunting 14% di tahun 2024, Selain itu percepatan penurunan santing juga dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, Sinergi dan sinkronisasi di antara Kementerian atau lembaga, pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, Pemerintah desa dan pemangku kepentingan" ungkapnya.

Program pendampingan dilakukan oleh Yayasan Cipta berfokus kepada komunikasi perubahan perilaku (strakom) dan 8 aksi konvergensi dan pendampingan yang di lakukan di Rokan Hulu sudah dilakukan sejak tahun 2022.

"Kami menilai Rokan Hulu mempunyai komitmen yang baik terhadap pendampingan sehingga kami melanjutkan pada Fase Pendamping selanjutnya hingga tahun 2024 nanti" ujarnya.

Kemudian, mengenai penyusunan kurikulum, dan identifikasi tokoh kunci yang di lakukan ini dengan harapan tokoh kunci ini bisa menjadi perpanjangan tangan Pemkab untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan Stunting dan dapat mencapai target 14 % di tahun 2024. (MCDiskominforohul/Ade)

Komentar

  1. komentar facebook sedang dipersiapkan